TOKSISITAS ARSEN


TOKSISITAS ARSEN

Maraknya penggunaan bahan kimia guna keberlangsungan dan kepraktisan kehidupan manusia membuat kita harus lebih jeli dan telitti terhadap bahan kimia yang digunakan terlebih yang ditambahkan. Arsen secara alamiah berada di alam. Karena secara alami ada di alam arsen tidak rusak leh lingkungan, ia justru berpindah menuju air dan tanah melalui ebu, hujan atau awan. Beberapa jenis arsen tidak larut dalam air sehingga ia akan mengendap dan menjadi satu dengan sedimen. Arsen (As) dialam ditemukan berupa mineral, antara lain arsenopirit, nikolit, orpiment, enargit, dan lain-lain.Arsen (As) merupakan unsur kerak bumi yang berjumah besar. Sehingga semua batuan mengandung Arsen (As) dalam kadar 1-5 ppm. Kosentrasi yang lebih tinggi ditemukan pada batuan beku dan sedimen. Tanah hasil pelapukan batuan biasanya mengandung Arsen (As) sebesar 0,1–40 ppm dengan rata-rata 5-6 ppm.

Penggunan Arsen sendiri banyak ditemukan dalam pemanfaatan logam rsen. Logam arsenik biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan logam lain misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki atau melapisi kabel. Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik kalsium, tembaga dan pestisida Pb arsenat. Komponen arsenik seringkali pula dipakai pula untuk memberi warna (pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas, sebagai bahan pengawet dalam penyamakan atau pengawet kapas, ataupun sebagai herbisida. Bahan kimia copper acetoarsenit terkenal sebagai bahan pengawet kayu. Bahan arsenilik digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan tambahan makanan hewan. Gas arsen dan komponen arsenik lainnya seringkali digunakan dalam industri mikroelektronik dan industri bahan gallium arsenide.

Seperti yang sudah dijelaskan. Arsen berpindah melalui debu, udara, hujan dan awan. Pemaparan arsen terlebih dalam industri terjadi akibat adanya debu dan udara. Paparan arsen di tempat kerja terutama dalam bentuk arsenik trioksid dapat terjadi pada industri pengecoran Pb (timbal), coper (tembaga), emas maupun logam non besi yang lain. Paparan yang berasal dari bukan tempat kerja adalah air sumur, susu bubuk, saus dan minuman keras yang terkontaminasi arsen serta asap rokok. Perlu diingat beberapa arsen tidak larut dalam air sehingga mengendap dalam tanah menjadi sedimen. 

Oleh sebab itu berbahaya jika tidak mengetahui kondisi sekitar kita Bahan kimia arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan makanan, saluran pernafasan serta melalui kulit walaupun jumlahnya sangat terbatas. Arsen yang masuk ke dalam peredaran darah dapat ditimbun dalam organ seperti hati, ginjal, otot, tulang, kulit dan rambut. Arsenik trioksid yang dapat disimpan di kuku dan rambut dapat mempengaruhi enzim yang berperan dalam rantai respirasi, metabolisme glutation ataupun enzim yang berperan dalam proses perbaikan DNA yang rusak. Arsen memiliki paruh waktu yang singkat. Keracunan gas arsin biasanya bersifat akut dengan gejala mual, muntah, nafas pendek dan sakit kepala. Jika paparan terus berlanjut dapat menimbulkan gejala hemoglobinuria dan anemia, gagal ginjal dan ikterus (gangguan hati).Usaha pencegahan terjadinya paparan arsen secara umum  adalah pemakaian alat proteksi diri bagi semua individu yang mempunyai potensi terpapar oleh arsen. Alat proteksi diri tersebut misalnya masker, sarung tangan, kacamata khusus dan penutup kepala yang aman.

Komentar

Postingan Populer