BIOREMEDIASI LOGAM BERAT

BIOREMEDIASI BENTUK NYATA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DARI PENERAPAN BIOTEKNOLOGI

Logam berat merupakan bahan pencemar tertinggi sebagai sumber limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah logam berat banyak ditemukan dalam proses penambangan baik penambangan yang dilakukan oleh perusahaan besar maupun penambangan secara tradisional yang dilakukan masyarakat.

Limbah logam berat yang dibuang secara sembarangan akan menjaddi sumber penyakit dan kerusakan ingkungan lainnya. Diperlukan adanya pengolahan tingkat lanjut untuk mengurangi dan atau bahkan menghilangkan kandungan berbahaya. Salah satu pilihannya adalah dengan menerapkan aplikasi bioteknologi yaitu bioremediasi.

Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remediasi. Secara garis besar dapat diartikan sebagai proses perbaikan lingkungan dengan cara yang aman dan ramah lingkungan. Bioremediasi muncul akibat kesadaran akan terus tergerusnya lingkungan akibat upaya pemenuhan dan peningkatan kebutuhan serta kesejahteraan manusia. Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan air) atau dengan kata lain mengontrol,  mereduksi atau bahkan mereduksi bahan pencemar dari lingkunga

Bioremediasi ini melibatkan unsur mikrobiologi sebagai pendukungnya.Mikroba mengurangi bahaya pencemaran logam berat dapat dilakukan dengan cara detoksifikasi, biohidrometakurgi, bioleaching, dan bioakumulasi. 
·         Detoksifikasi (biosorpsi) pada prinsipnya mengubah ion logam berat yang bersifat toksik menjadi senyawa yang bersifat tidak toksik. Proses ini umumnya berlangsung dalam kondisi anaerob dan memanfaatkan senyawa kimia sebagai akseptor 
·         Biohidrometalurgi pada prinsipnya mengubah ion logam yang terikat pada suatu senyawa yang tidak dapat larut dalam air menjadi senyawa yang dapat larut dalam 
·         Bioleaching merupakan aktivitas mikroba untuk melarutkan logam berat dari senyawa yang mengikatnya dalam bentuk ion bebas. Biasanya mikroba menghasilkan asam dan senyawa pelarut untuk membebaskan ion logam dari senyawa pengikatnya. Proses ini biasanya langsung diikuti dengan akumulasi ion 
·         Bioakumulasi merupakan interaksi mikroba dan ion-ion logam yang berhubungan dengan lintasan metabolism
Adapun contoh mikroba  pendegradasi  logam adalah Enterobacter cloacae dan Pseudomonas fluorescens mampu mengubah Cr (VI) menjadi Cr (III) dengan bantuan senyawa-senyawa hasil metabolisme, misalnya hidrogen sulfida, asam askorbat, glutathion, sistein. Contoh lain Desulfovibrio sp. membentuk senyawa sulfida dengan memanfaatkan hidrogen sulfida yang dibebaskan untuk mengatasi pencemaran logam Cu.

Komentar

Postingan Populer