BELAJAR DARI PENGELOLAAN SAMPAH DI FINLANDIA


Tidak ada yang salah dengan belajar dari pengalaman orang lain. Indonesia sendiri masih banyak perlu perbenahan dan skema pengelolaan sampahnya. Negara yang kali ini akan di pelajari adalah Finlandia.

Finlandia menduduki peringkat pertama ESI (Environmental Sustainablity Index) di tahun 2005 . Index ini memiliki 21 elemen sustainability, misalnya tingkat polusi, usaha manajemen lingkungan dan performa memperbaiki lingkungan. Finlandia juga salah satu negara dengan strong performance dalam EPI (Environmental Performance Index). 

Melihat posisi Finlandia yang sudah terkenal karena masuk kedalam 10 negara terbersih di dunia, adalah baik bagi kita mencoba mencari tahu pengolahannya.

Hal yang mudah dilihat adalah terkait dengan pengelolaan sampah. Jangan heran jika anda menemui berbagai macam tempat sampah, dari karton, kertas, metal, glass, landfill dan hazardous waste.  Setiap keluarga atau orang bertanggung jawab dalam memilah-milah sampahnya, bahkan sedari kecil anak-anak sudah diajarkan untuk memilah-milah sampah. Selanjutnya sampah-sampah ini akan didaur ulang, dan tidaklah mengherankan jika Finlandia menjadi top ten countries dalam hal daur ulang. 

Di setiap supermarket ada mesin untuk menukarkan botol-botol dan kaleng tersebut dan anda akan mendapatkan voucher yang bisa digunakan untuk berbelanja di supermarket tersebut. Jadi apabila anda pengkonsumsi minuman-minuman tersebut, jangan buru-buru membuang kemasannya. Di supermarket ini pun plastik untuk menampung barang belanja pelanggan mendapatkan secara gratis namun hanya disediakan plastik kecil. Maka untuk belanjaan yang banyak, pelanggan harus membawa tas sendiri.

Di Finlandia konsep reuse benar-benar dijalankan. Konsep reuse dapat dilihat dari adanya toko-toko second hand, yang cukup banyak ditemukan di sini. Barang-barang yang tidak terpakai dijual di toko second hand. Jika dilihat dari sisi ekonomi, mungkin ini adalah kebermanfaatan kepemilikan. Sebagai contoh, ketika anda membeli mesin cuci baru sementara mesin cuci lama masih berfungsi, alangkah baiknya jika mesin cuci tersebut dialihkan ke orang lain yang lebih membutuhkan dari pada membuat sesak rumah anda. 

Kotoran kuda pun menjadi andalan pemerintah Finlandia meninggalkan bahan bakar fosil guna memasok kebutuhan energi untuk memanaskan rumah. Diatas kertas keinginan itu bisa diwujudkan. Sebuah perusahaan energi telah mencoba campuran kotoran kuda dan potongan kayu, yang kemudian dibakar untuk menciptakan energi. Bahan bakar bio energi ini terbukti mampu menghangatkan suhu ruangan. Saat ini terdapat sekitar 77.000 ekor kuda di Finlandia. Populasi hewan ini berpotensi memasok sumber energi panas bagi 20.000 rumah. Keberhasilan uji coba sumber panas berbahan baku kotoran kuda menjadi perhatian masyarakat.Penggunaan kotoran kuda untuk mendapatkan energi juga akan menyelesaikan masalah pembuangan kotoran binatang. Di Finlandia, penggunaan kotoran sebagai pupuk di lahan telah dilarang karena dianggap menyumbat saluran air.

Komentar

Postingan Populer