Menepi Sejenak

Aku mau media ini ya jadi catatan digital yang tersimpan rapi untuk aku kenang. Sekali lagi.. untuk aku kenang. Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diriku sendiri.

Aku memilih menepi sejenak. Setelah sebelumnya aku merasa ego dan hidupku diacak-acak oleh seseorang yang sebenarnya gak ada peran penting apapun.

Aku memilih mengatur ulang fokus. Aku memilih mengatur reaksi. Aku memilih tenang.

Saking tenangnya aku shock karena tiba-tiba...


Jujur shock, bingung, kaget, denial dulu juga.

Ya gimana ya. Aku ini LDR sama suami, aku juga KB tapi ternyata hamil lagi?

Aku gak siap membuka ini ke publik, apalagi ke mamaku. Rupanya kontan dibayar sama Allah aku dikasih rezeki yang beneran nuntut aku untuk fokus sama diriku sendiri aja. 😂

Karena sebenarnya bentuk cinta dari suamiku udah nyata sekali. Dari caranya memperhatikan banyak hal kecil. Dari caranya meredam emosiku. Dari caranya selalu ada bahkan ketika aku kesulitan sendiri menyampaikan emosiku. Dia ada dan bertahan, tanpa membandingkanku dengan siapa-siapa. Dia berdiri di pihakku, dia paling menjaga perasaanku.

Dia paham aku panik. Ya gimana gak panik? Kehidupan LDR dengan 2 anak kecil aja aku rasanya capek banget. Terus tiba-tiba mesti punya bayi lagi? 😂😂😂

Kehidupan yang jauh dari orangtua, mertua dan support system lain. Kehidupan yang gak seideal oranglain.

Kita saling menjaga. Kita saling meyakinkan. Bahwasanya anak ini benar-benar titipan Allah. Karena bahkan setelah kami KB, setelah kami pun jarang bertemu tapi Allah tetap jadikan anak ini. Ya apa namanya kalau bukan anak sebagai pilihan dan titipan?

Rasanya tuh kayak Allah lagi merekatkan kami kembali. Allah tuh mengingatkan kami kembali, kalau kami saling memiliki satu sama lain. Kalau kami memang dikasih kesempatan untuk berjuang diperjalanan panjang, membesarkan 3 orang anak.

Bukan saatnya lagi khawatir dengan pandangan orang lain. Bukan saatnya lagi mencari validasi dan pengakuan oranglain. Kami diminta fokus menjaga masa depan 3 orang anak.

Daripada waktu ku habis untuk mendoakan mereka yang menyakiti. Lebih baik fokus mendoakan agar segala kebaikan mengiringi keluarga kami dan anak-anak kami.

Perjalanan ini mungkin bakal terasa terjal. Jadi.. bantu kami terus ya Allah.

Komentar

Postingan Populer