Sampling Udara
PENGAMBILAN SAMPEL UDARA AMBIEN
KOMPONEN SAMPLING
Persyaratan pengambilan
sampel adalah mengusahakan sebagaimana mungkin sampel yang dapat mewakili
dengan tepat kondisi lapangan dari segi masa, volume dan konsenterasi yang
sebenarnya dan yang dituju.Komponen utama dari kebanyakan sistem pengambilan
sampel adalah inlet manifold, penggerak udara, media pengumpul, dan perangkat
pengukuran aliran udara. Inlet yang dimaksudkan berfungsi mengambil udara
ambient untuk selanjutnya dilakukan analisa. Media pengumpul berguna sebagai
media untuk menampung gas dalam bentuk cairan dimana terdapat penyaring udara.
Adapun perangkat pengukur sebagai alat untuk mengetahui volume udara yang
berkaitan erat dengan proses sampling.
SAMPLING
UNTUK POLUTAN GAS
Polutan
gas umumnya dikumpulkan oleh sistem pengambilan sampel ditunjukkan pada Gambar.
16.1 (a) - (d). Inlet yang digunakan
harus non – reaktif yaitu bebas dari reaksi apapun. Umumnya digunakan jenis
kaca atau teflon karena tidak akan menyerap ataupun bereaksi dengan gas. Adapun
volume dan laju aliran digunakan sebagai penentu waktu gas untuk bergerak ke
media pengumpul. Agen penyerap yang digunakan berupa gas ataupun padat pada
kondisi vakum, diusahakan laju aliran yang singkat. Karena apabila laju aliran
rendah maka akan menurunkan efisiensi pengumpulan di bawah 100%. Salah satu
cara sampel adalah Extractive Sampling atau sistem bubbler sampling yang
memiliki keuntungan yang murah dan sampel mudah dibawa. Langkah selanjutnya
adalah in situ (penempatan) sampel di lokasi sampling. Dilanjutkan langkah
analisa sesuai prosedur yang ada.
1. SAMPLING UNTUK POLUTAN PARTIKULAT
Sampling
partikulat dan gas mempunyai perbedaan. Hal itu terjadi karena partikulat
memiliki ukuran diameter yang berbeda dengan gas, serta pengaruh kandungan
kimianya. Metode utama untuk mengekstraksi partikel dari aliran udara yang
filtrasi dan impaksi. Kesalahan sampling seringkali akibat kelalaian praktikan.
Selain itu pengaruh gravitasi dan kondensasi bisa saja mereduksi jumlah
partikulat yang ada.
2. SAMPLING PASIF
Sampling pasif adalah metode tanpa bantuan
komponen penggerak udara, seperti pompa. Sistem statis sampel telah
dikembangkan untuk digunakan dalam lingkungan kerja dan juga digunakan untuk
mengukur tingkat polusi yang umum, misalnya, gas radon di tempat tinggal. Dua
prinsip yang digunakan dalam desain pengambilan sampel statis: difusi dan
permeasi. Sample berdasarkan prinsip difusi tergantung pada interaksi molekul
N2, O2, dan kemampuan melacak gas polutan. Sistem permeasi dapat dikalibrasi di
laboratorium dan kemudian digunakan di lapangan untuk koleksi sampel untuk
jangka waktu tertentu, misalnya, 8 jam atau 7 hari. Sampler dikembalikan ke
laboratorium untuk analisis. Sistem ini dapat dibuat untuk senyawa tertentu
dengan memilih koleksi media yang tepat dan membran polimer.
Gas
|
Membrane
|
Sorber
|
Sensitivity
|
Chlorine
|
Dimethyl silicone
|
Buffered (pH 7)
|
0.013 ppm
|
|
(DMS)
|
fluorescein, 0.005%
|
(8-h exposure)
|
|
(single-backed)
|
NaBr (0.31%)
|
|
Sulfur dioxide
|
DMS (single-backed)
|
Tetrachloromercurate (II)
|
0.01 ppm
|
|
|
|
(8-h exposure)
|
Vinyl
chloride
|
DMS (single-backed)
|
Activated
charcoal
|
0.02 ppm (linear
|
Alkyl lead
|
DMS (unbacked)
|
(CS2 desorption)
Silica
gel (ICl desorption)
|
to
50 ppm )
0.2 µg
|
Benzene
|
Silicon
polycarbonate
|
Activated
charcoal
|
0.02 ppm
|
Ammonia
|
Vinyl silicone
|
(CS2 desorption)
0.6%
boric acid
|
(8-h
exposure)
0.4 ppm
|
Hydrogen
sulfide
|
DMS (single-backed)
|
0.02 N
NaOH, 0.003 M
|
0.01 ppm
|
Hydrogen
cyanide
|
DMS (single-backed)
|
0.01 N
NaOH
|
0.01 ppm
|
Permeation Samplers for Selected Gases
1. Pemilihan Lokasi Sampling
Pemilihan
lokasi pengambilan sampel tergantung pada tujuan atau penggunaan hasil program
pemantauan. Kegiatan pengambilan sampel biasanya dilakukan untuk menentukan
kualitas udara ambien untuk memenuhi standar kualitas udara, untuk evaluasi
dampak sumber polusi udara. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi pengambilan sampel
harus dipilih untuk mengukur kadar polutan yang bisa mewakili dari populasi dan
yang berhubungan dengan manusia, tanaman, pohon, bahan, struktur, dll. Secara
umum, situs dalam jaringan kualitas udara yang permukaan tanah dekat, biasanya
3 m di atas tanah, penempatan jarak itu dimaksudkan agar tidak terlalu
didominasi oleh sumber terdekat seperti jalan.
2. Sampling Udara Beracun
Sebagian
besar bahan kimia di udara diklasifikasikan sebagai "racun udara"
adalah senyawa organik dengan sifat fisik dan kimia yang mirip dengan formalin.
Ditemukan dalam fase gas untuk hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang dapat
diserap pada permukaan partikel. Racun udara juga mencakup sejumlah logam dan senyawa
berbahaya lainnya.
US
Environmental Protection Agency melakukan sampling udara ambient yang mudah
menguap pound com organik (VOC) pada tingkat ppb di Boston, Chicago, dan
Houston untuk jangka waktu 2 tahun. Menggunakan tabung stainless steel untuk
mengumpulkan udara pada 3 cm3 menit selama 24 jam. Tabung dikembalikan ke
laboratorium pusat dan dianalisis dengan konsentrasi kriogenik dari VOC,
pemisahan dengan gas kromatografi, dan deteksi massal secara selektif. Sistem
ini memberikan informasi mengenai 13 jenis VOC dalam tiga kelas:
chlorofluorocarbon, aromatik, dan alkana diklorinasi. Sebuah program sampling
kedua di Southern California sampel untuk polychlo- rinated dioxin dan
dibenzofuran polychlorinated di tujuh lokasi. Karena sifat semivolatile dari senyawa
ini, sampler tandem digunakan dengan filter fiber glass untuk mengumpulkan
komponen-komponen partikulat terkait diikuti dengan busa poliuretan sorben
perangkap untuk mengumpulkan bagian fase vapor-. Sampel ini dibawa ke
laboratorium, diekstraksi dan dianalisis dengan kromatografi gas dan resolusi
tinggi spektrometri. Tentu dilihat dari contoh bisa disimpulkan bahwa sampling
membutuhkan teknik dan perhatian yang lebih cermat dibandingkan sampling udara
ambient biasa.
Assalamu'alaikum kak, maaf mau nanya, ini sumbernya (pustaka) dari mana saja ya?
BalasHapus