Jatuh Cinta Sendirian?
Pernah dikomentari kalau aku kecintaan sendiri ke suami sendiri, padahal....
Padahal suamiku rela tiba-tiba pulang menempuh 3-4 jam ke rumah (kami LDM) diluar jadwal pulangnya karena aku hampir gila dan capek ngadepin anak-anak sendirian.
Rumah tangga itu ibadah seumur hidup.
Kita berdua yang jalani.
Selagi suamiku selalu berpihak padaku.
Selagi ia masih tertawa dan mengabaikan berita dan cerita yang lalu lalang.
Aku selalu percaya, suamiku dijaga pada sebaik-baiknya penjagaan, Allah SWT.
Kehilangan anak ketiga kami kemarin buat kami makin dekat.
Tentang bagaimana suamiku bilang kalau gak semua orang harus kita anggap ada.
Sebab mereka gak berkontribusi apa-apa ke kehidupan kita yang sekarang.
Sebab ia telah selesai dan berdamai dengan segala hal yang ada di masalalu.
Sebab baginya urusanku dan anak-anak bukan sekadar cinta-cintaan, tapi tentang tanggungjawab, tentang rasa aman, tentang rasa nyaman.
Cinta-cintaan yang sekarang bukan lagi tentang validasi dari oranglain.
Umur kita sudah kepala tiga.
Anak kita sudah dua.
Bukan saatnya lagi memusingkan diluar yang bisa kita kendalikan.
Lagi pula, kalau tolak ukur oranglain tentang kecintaan sendiri itu hanya karena aku yang suka posting dan menulis tentang suamiku.. ya gapapa.
Sebab bagi kami bentuk cinta itu banyak.
Kalau kata suamiku sih, lagian cinta sama suami-istri sendiri itu ibadah. 🥰🫶
Cinta suami istri tidak mungkin sama kadarnya 50% : 50%, ada kalanya seseorang memberikan cinta yang lebih besar karena kondisi drop. Ada kalanya yang lainnya memberikan porsi cinta lebih besar sebagai support.
Biar riah riuh di luaran sana. Kehidupan kita, cinta kita, bahkan setiap rumah tangga oranglain pun yang berhak menilai ya hanya orang yang terlibat di dalamnya.
Semoga Allah panjangkan dan lembutkan rasa kasih sayang di dalam hati kita semua.
Komentar
Posting Komentar