Do'a Bersama dan Aksi Damai UII

Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu. (Ali bin Abi Thalib)

Allahu Akbar. Allahu Akbar!
Akan percuma memang menjelaskan pada banyak orang mengenai apa yang terjadi dan bergejolak ditubuh UII. Akan menjadi hal yang sia-sia karena media jauh lebih gencar dibanding tulisan-tulisan saya yang tidak seberapa. Akan tetapi biar saja kali ini tulisan ini lagi-lagi menjadi sebatas curahan hati, jeritan hati yang luarbiasa tersiksa denganberbagai media yang ada.

Inalillahi wainnailaihi rojiun. #SelamatJalanAdik
Do'a kami semua, seluruh elemen UII tercurah bagi saudara kami:
Alm Muhammad Fadhli, Teknik Elektro 2015
Alm Syaits Asyam, Teknik Industri 2015
Alm Ilham Nurpadmy Listia Adi, Ilmu Hukum IP 2015

Ya Allah tempatkan mereka ditempat terbaik. Lapangkan urusan kuburnya. Berikan ketabahan pada keluarga besar yang ditinggalkan. Berikan keikhlasan bagi kami semua yang didahului.

Kamis, 26 Januari 2017 beredar kabar rektor UII, DR.Ir.Harsoyo.M.Sc dan  Bapak Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan Dr. Abdul Jamil, S.H., M.H. menyatakan pengunduran diri mereka sebagai jajaran rektorat kampus UII.

Berkaitan dengan isu yang beredar tersebut, mahasiswa UII kemudian segera menyusun dan menyebarkan undangan bagi seuruh elemen UII untuk turut serta berdoa bersama dan aksi damai yang dilangsungkan keesokan harinya.

UII memang kampus perjuangan. UII kampus anti kekerasan. 

Kali ini, tidak seperti postingan saya sebelumnya pada UIIBerduka aksi kali ini benar-benar tidak membawa kepentingan masing-masing. Aksi kali ini murni panggilan hati kami yang berduka kehilangan 3 saudara kami, juga berkemungkinan kehilangan 2 pemimpin terbaik kami. Aksi ini benar-benar tanpa paksaan.  Seakan direstui olehNya, aksi kami berlangsung dalam waktu-waktu yang mustajab. Di hari Jum'at dan  saat hujan turun.

Syukur tidak henti secara pribadi aku haturkan. Disaksikan oleh mata kepala sendiri, jumlah mahasiswa yang berkumpul jauh lebih banyak dibanding berdiskusi kemarin. Jumlahnya meningkat tajam, dengan dresscode putih dan dipisah antara ikhwan dan akhwat aksi BERLANGSUNG DAMAI. Hujan turun seakan mengerti pilu dan duka kami.


Salahsatu hal yang menggerakkan hati saya untuk menuliskan ini adalah salahsatu komentar netizen di berita online yang mengatakan: "Adanya aksi penolakan pengunduran rektor UII dari mahasiswa UII sama saja mahasiswa UII setuju dengan adanya kekerasan di UII."

Allahu akbar!
Allahu akbar!
Hati saya menjerit luarbiasa.

Bahkan ketika aksi berlangsung dengan damai sekalipun akan selalu ada yang tidak menyukai apa yang kita perbuat. 


Bapak, Ibu, dan kawan-kawan yang berada di luar kampus UII.
Adapun bila sempat kalian membaca tulisanku yang tidak seberapa ini. Aksi kami kemarin justru mempertegas kami menolak kekerasan yang ada di UII. Kami menolak pengunduran beliau karena bagi kami mereka-mereka adalah imam juga panutan kami. Kami beraksi sebagai bentuk solidaritas bahwa beliau tidak sendiri, Ada kami semua dibelakangnya siap membantu dan mengusut tuntas permasalahan kekerasan yang beredar. Aksi kami jelas-jelas menolak kekerasan, aksi kami merasa para pemimpin UII ini tidak bersalah. Petinggi rektorat kami telah melakukan pengambilan sikap yang tepat dan bijak.

Bapak, Ibu dan kawan-kawan sekalian yang masih bertanya-tanya.
Jikalau yang kalian pertanyakan adalah kemana para tersangka dari kejadian yang terjadi? Mengapa UII terkesan menutup-nutupi? Allahu akbar, bapak ibu semua kampus kami sedang melakukan investigasi. Kampus kami berlandaskan nilai-nilai islami. Kami tidak ingin yang tersebar menjadi fitnah. Semuanya harus dibuktikan terlebih dahulu dan semuanya pun sudah masuk ke ranah hukum. Bukan menjadi bagian kampus kami lagi yang menyatakan siapa tersangka, siapa yang bersalah selagi pihak hukum belum mengumumkan secara resmi.

Bapak Ibu dan kawan-kawan yang diberi kesempatan untuk membaca tulisan saya sampai pada paragraf ini.
Saya adalah saksi hidup bahwa UII TANPA KEKERASAN. Saya  adalah seorang mahasiswi UII yang berada di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Saya adalah mahasiswi aktif sekaligus mahasiswi tingkat akhir di jurusan Teknik Lingkungan. Saya juga merupakan mahasiswi yang hampir 4 tahun masa kuliahnya di habiskan dalam Keluarga Mahasiswa (KM) UII. Saya juga merupakan anak yang cengeng, anak yang bapperan, sensian dan segala jenis keremeh-temehan ada di diri saya. Jika memang UII adalah kampus kekerasan, mana mungkin saya sendiri bertahan sekian lama. Kampus ini adalah kampus perjuangan. Kampus ini adalah kampus yang penuh kasih sayang. Kampus ini yang berusaha mencetak generasi rahmatan lil alamiin. Aamiin.

Bapak, Ibu dan kawan-kawan sekalian.
Kami dididik untu bertabayyun terlebih dahulu sebelum menyiarkan berita. Media begitu dzalim kepada kami. Media rasanya begitu menghakimi dan memukul rata menyamakan dan memberi label pada kami sebagai Kampus Kekerasan. Seakan kampus kami tidak pernah berprestasi. Seakan Mapala UII memang selalu kekerasan, banyak media lupa dengan seluruh jerih payah dan prestasi yang pernah di ukir.






Gambar-gambar diatas baru sebagian kecil prestasi yang pernah UII torehkan. 

Mengikuti deras arus dan inginnya media memang tidak akan ada ujungnya. Kuatlah UII. Bersama kita bisa. Serahkan segala urusan dan kembalikan segalanya pada Allah SWT. Dialah sebaik-baiknya penjagaan.
Ya Allah Engkau Yang Maha Mengetahui Segalanya.
Usut tuntas permasalahan ini.
Berikan yang terbaik bagi UII.
Engkau Yang Maha Meninggikan Derajat Sesuatu.
Hamba percaya, UII sedang Engkau kuatkan.


Jogjakarta, 28 Januari 2017.
13513175 - Yosi Mutiara Pertiwi
Mahasiswi Aktif Teknik Lingkungan FTSP UII.

Komentar

Postingan Populer