Ku Jemput Engkau di Sepertiga Malam
Hayo siapa yang pas baca judulnya mengira ini mengenai menjemput jodoh di sepertiga malam?
Sayang sekali tulisannya bukan mengenai itu.
Insya Allah maknanya lebih luas daripada itu.
Saya belum baik bahkan jauh dari baik, oleh sebab itu saya menulis biar menjadi reminder diri.
Dapat tamparan berkali-kali, belajar jauh lebih banyak lagi dari 2 hari terakhir bulan Januari ini. Sedikit curhat, sempat bete karena catatan-catatan sebelumnya banyak yang hilang dikarenakan handphone yang hilang dan notes yang gak di backup (iya salah sendiri) 😶
Bismillah, maka izinkan saya menulisnya di blog ini. Biar menjadi reminder diri sendiri yang utamanya, juga barangkali menjadi syafaat di hari akhir kelak.
Berikut garis besar yang bisa dirangkum dari kajian oleh Peggy Melati Sukma.
Sayang sekali tulisannya bukan mengenai itu.
Insya Allah maknanya lebih luas daripada itu.
Saya belum baik bahkan jauh dari baik, oleh sebab itu saya menulis biar menjadi reminder diri.
Tebet, 27 Januari 2019
House of Shafa
Bismillah, maka izinkan saya menulisnya di blog ini. Biar menjadi reminder diri sendiri yang utamanya, juga barangkali menjadi syafaat di hari akhir kelak.
Berikut garis besar yang bisa dirangkum dari kajian oleh Peggy Melati Sukma.
Semakin lama kita hidup di dunia kita makin terikat. Kita sombong, merasa mampu, merasa berkuasa, merasa hebat atas berbagai pencapaian padahal sumber segala kenikmatan yang kita miliki adalah dariNya semata.
“Separuh iman itu terletak pada sabar, separuhnya lagi terletak pada syukur. Oleh sebab itu kunci ketenangan hidup itu ada diantara taat dan taubat.”
“Kita itu udah banyak menuntut hak-hak kita ke Allah. Belum lagi sukanya ngatur, maunya yg begini, jangan yg begitu, harus sekarang bukan nanti. Nah hak-haknya Allah udah dijalankan belum?”
Seringkali kita tetap merasa kurang, merasa miskin, itu sumbernya karena kita sibuk dengan dunia. Waktu selalu terasa kurang. Pikiran tidak tenang. Padahal sudah Allah SWT jamin, bahwa apa-apa yang hilang darimu akan Allah ganti dengan yang lebih baik. (Dia akan memberikan yang lebih baik dari apa yang telah diambil darimu dan Dia akan mengampuni kamu - Q.S Al Anfal: 70)
(Gambar aku dapat dari Indah yang dikirim via whatsapp)
“Penggambaran paling mudah. Hidup ini sekarang kita gak bisa tanpa uang. Engga salah, benar kok kita gak bisa hidup tanpa uang, tapi kita sering lupa kalau kita juga gak bisa hidup tanpa Al Quran. Disitu sumber segala petunjuknya kehidupan. Kemudian sekarang, apakah kita mencari-cari Al Quran segiat kita usaha mencari-cari uang? Segiat kita bekerja? Kayak semalas apapun ya berangkat kerja karena harus. Nah apa kita semalas apapun itu nyari dan baca Al Qur'an?”
“Islam itu mengatur semuanya. Semuanya tanpa terkecuali. Cuma seringnya manusia juga berlagak jadi Tuhan. Iya manusia sukanya ngatur dan maksa takdir maunya begini begitu begini begitu. Kayak gak yakin ketetapan Allah yg paling baik. Kayak lupa kita hidup kan cari ridhoNya.”
Salahsatu penjelasan lainnya dibacakannya Q.S Al Baqarah ayat 94-95 dimana kalau kita mencoba membaca artinya dan mengulik maknanya. Sungguh jika kita yakin surga diciptakan untuk kita, maka kematian adalah sesuatu yang engkau rindukan. Namun dapat dipastikan tiap-tiap dari kita takut kepada kematian, sebab apa? Sebab kita melakukan kerusakan yang disebabkan tangan-tangan kita. Sebab itu kita takut terhadap kematian.
Allah dalam Q.S Az Zumar ayat 53 berfirman: "Katakanlah, "Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Maka sudah seharusnya kita itu memohon ampun, kita menjemput ridhoNya.
“Salah satu cara menjemput jannahNya ya jelas dengan menunaikan hak-hak Allah. Apa sih hak-haknya Allah? Jawabannya selain yg fardhu shalat 5 waktu ya Qiyamul Lail. Shalat malam. Di sepertiga malam itu kuncinya untuk menjemput taat dan taubat. Shalat malam sebagai bentuk sabar karena harus bangun ditengah malam dan syukur buat semua berkahNya.”
Secara lebih lanjut dijabarkan bahwa setan itu mengikat kita ketika tidur. Maka cara-cara melepaskannya agar kita bisa bangun dan mendirikan Qiyamul Lail adalah:
- Berdoa sebelum tidur dan memohonkan dibangunkan
- Begitu bangun dari tidur berdoa kembali
- Kemudian duduk dan bergegas mengambil wudhu
- Shalat malam (Beliau anjurkan dimulai dengan shalat taubat, shalat tahajud 8 rakaat dan shalat witir 3 rakaat. Bisa juga ditambahkan dengan kebutuhan misalnya shalat hajat ataupun istikharah. Beliau juga menganjurkan untuk shalat taubat ya dilakukan setiap hari, sebab bukankah kita selalu berdosa setiap waktunya?)
- Bisa disambung dengan membaca Al Quran, dzikir dan lain-lain.
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik." (Q.S Al Isra: 19)
Ya balik lagi, karena sabar, syukur, taat dan taubat adalah bentuk keimanan dan ketenangan hati. Jadi yaudah seharusnya berusaha untuk “Ku jemput Engkau di Sepertiga Malam.” Bukan jemput engkau jodoh ya, tapi jemput taat sama taubat dariNya. Jemput hakNya. Kalau jodoh ikut datang, ya itu bonus hehehe. 😁
Komentar
Posting Komentar