Dari 13513175 untuk 13513184

Jogjakarta, 15 Desember 2017


Hari ini ditinggal balik sama orang yang pasti nanti akan bingung kenapa ada tulisan tentang dia di blogku. Orang yang selalu bingung kalau diperlakukan "istimewa" sama seseorang. Orang yang sering bilang "Iya aku juga bingung, ya padahal aku begini aja, sama aja ke semuanya, seringnya malah aku jujur banget kan headshoot kalau ditanya pendapat, bukan tipe yang manis-manisan".

Kalau diingat pertama kali dekat sama dia ini berkat ke SKSD an aku sendiri. Iya kalau ga salah ingat setiap Senin pagi jam 07.00 kita ada matakuliah Gamtek (Menggambar Teknik). Kalau aku masuk ruang kelas pasti kalau ga jadi orang pertama ya jadi orang ketiga (?). Iya soalnya di kelas sudah ada Lisa dan Ratna (Ratna sekarang pindah ke FPSB). Karena kelas yang sepi banget dan dosen yang datangnya suka terlambat jadilah mau gak mau aku ini mendekat dan ngobrol-ngobrol sama mereka. Telusur punya telusur beberapa tahun kemudian Lisa jujur dengan sendirinya bilang "Ci, dulu itu aku takut banget loh sama kamu. Aku sama Ratna tuh takut kalau udah masuk kelas gamtek terus kamu dekatin kami. Kamu jutek galak gimana gitu sih.." -__________________-

Iya waktu semester awal-awal emang aku belum bisa kontrol diri banget. Ya sampai sekarang sih kayaknya haha, tapi bisa lebih memposisikan diri kok. Semenjak SKSD itu akhirnya baru sadar kalau kost kita dekatan dan kita sama-sama team #JalanSehat alias pulang pergi ke kampus jalan kakiiiiii wkwk. 4 tahun lah ya kita jadi partner jalan sehat. 

Kalau diingat-ingat sih yang paling berjasa dari Lisa itu kostannya (bukan orangnya wkwk, ngga deng canda). OMG berapa banyak air mata yang kubuang disana. Kostnya udh kayak basecamp bagi kami selain kontrakkan oposisi. Iya kost nya lisa itu basecamp nya cewe-cewe GGS. Mulai dari belajar bareng, nonton running man dan drama lainnya bareng. Masak sama-sama. Sampai jadi tempat camping udah kamar dia tuh wkwk.

Lisa ini orang pertama yang biasanya tau curhatan aku apa. Bukan, bukan karena kami dekat banget atau gimana, tapi karena jarak kosan yang dekatnya 5 langkah doang nyampe jadi mempermudah kalau mau menceritakan sesuatu secara langsung daripada via telfon atau chat.

Lisa itu bukan tipe teman yang bertele-tele. Kalau lg mau pergi ya ayo pergi gas, nyewa motor pun jadi wkwkwk. Lisa juga tipe pendengar, percayalah aku pernah melewati patah hati terhebat sama dia. Dimana setiap hari bisa jadi kerjaku nangis. Setiap hari itu juga aku mengulang-ulang cerita yang sama. Dia greget sih, tapi dia tetap mendengarkan kok. . Lisa itu tipe yang menyemangati kalau ke oranglain, tapi ke diri sendiri dia itu overthinking yang gak bisa dimengerti. Pada dasarnya Yosi ini bukan orang yang percaya diri, apalagi urusan fisik. Seringkali minder dan cerita ke Lisa "Ya apalah awak ini, kalau gak sering-sering sadar diri ya nantinya sakit hati sendiri" habis itu dia bakal bilang "Allah, gak gitu juga kali ci blablablabla" iya dia ngomel macam mamak mamak wkwk. Lisa ini kalau kita mau ujian tau banget aku bakalan buat rangkuman dalam beberapa lembar kertas dan sepanjang kita jalan kaki ke kampus aku bakal menghafal luarbiasa berkali kali, dia selalu minta aku kencangkan hafalan dan dia selalu melihat dulu kertasku dibandingkan sama catatan dia mana yang gak ada. Dia pernah bilang "Aku mau belajar yang kamu hafalin, habis kamu kalau prediksi soal ujian sering tepat, jadi ya aku hafalinnya dr catatan kamu aja." Lain hari aku juga pernahh menduga seseorang akan begini, kejadian apa diesok hari yang suka sembarang aja nyeplos keluar dari mulut dan kalau aku sudah kumat begitu lisa bakal bilang "SSSSSST udah diam kamu. Kamu kalau udah ngomong suka nakutin ci, suka jadi kenyaataan. Horor." Lissssss aku berasa cenayang haha.

1 hal konyol terparah yang gak akan aku lupa adalah waktu kita entah ada angin apa main malam-malam pulang lewat tengah malam. Berasa jagoan banget karena pas jadi OC pernah balik shubuh ye kan. Karaokean lah kami entah berapa jam aku gak ingat, pulang pulang lewatin KM 8 dan ada  tawuran. Iya mereka bawa balok besar-besar. Oh ya ampun memori kita sampai hampir mau kena pukul orang aja ya lis. Hahaha

Kehilangan Lisa sedih pastinya. Biar gimana dia sewujud orang yang paling tau titik terlemah dan terkuatnya seorang Yosi. Aku bisa nangis dan sekejap baik-baik aja, tapi kalau udah main ke kamar dia gak ada lagi sosok Yosi yang sok kuat, pecah dibuatnya, sejadi-jadi dan senyata-nyatanya Yosi. Dia termasuk salahsatu diantara orang terdekat lainnya bagaimana Yosi berproses, bangkit dan bisa lebih banyak menggunakan logika. Dia juga yang ajarin aku untuk berani block orang kalau memang sekiranya mengganggu dan hanya mendatangkan penyakit hati. Dia yang sering banget ingetin untuk santai aja jalanin yang ada, karena kedepan masih banyak banget perjalanan kita, masih banyak kemungkinan berubah. Iya, hati kita masih bisa terus dibolak-balik. 

Kita juga pernah ngerasain keajaiban rahasia takdir Allah sama-sama. Waktu itu kita posisinya sama-sama lamar asisten lab, pas pengumuman dan pembagian kerja kita kebagian di satu kegiatan praktikum yang sama. Sedimentasi. Kita sempat malas waktu tau kita dibagian yang sama. Ya bosen aja gitu sama dia mulu wkwkwk. Asli ngelabnya aja sih gampang aja yaaa. Keajaibannya mulai terasa waktu kita KP 1minggu pertama masih belum ada tanggungan, minggu berikutnya kita mendapat tugas khusus diluar laporan KP kita untuk mendesain ulang SEDIMENTASI di perusahaan itu. Iya 2 anak yang belum mengambil mata kuliah pipal ditugaskan desain ulang itu. Bermodal nekat dan latar belakang asisten sedimentasi kita mulai garap. Sampai jungkir balik gak karu-karuan saking bingung menerapkan teori di lab pas praktikum dengan penghitungan ulang unit dan gambarnya. Iya disitu kita semacam merasa dari awal kita sudah diarahkan sama Allah biar seengaknya kita tahu dan kenal dulu sama sedimentasi. Iya takdir Allah itu luarbiasa hebat. (Jangan nyerah ya Lis buat usaha cari kerjanya, kita pernah dan harus selalu tahu semuanya udah diatur dengan versi terbaikNya.)

Di malam sebelum dia berangkat dia sempat ninggalin banyak pesan buat kami yang ditinggalkan. Mulai dari jaga kesehatan, harus semakin sholehah, silaturrahmi yang masih harus tetap terjaga dan yang terakhir yang bikin ketawa sendiri "jangan lupa cari pasangan yang sholeh" (baiklah lissss baiklaaaaah, mari kita aamiin kan yaa wkwk).


Bagian lain yang mungkin bikin kita jadi dekat adalah latar belakang keluarga. Sama-sama besar bukan dengan keluarga kandung. Kita sama-sama punya 2 ayah dan 2 ibu. (Jadi kalau ada yang mau lamar Lisa, siapin mental dulu yak. Bakal kalian temukan proteksi 2 lapis). Daritadi nulis ngalor ngidul karena emang agk tau arah tulisan ini kemana. Ya cuma mau nulis aja kalau aku eprnah punya teman yang anaknya polos tapi bangke, baik tapi ngeselin, jujur tapi nyakitin wkwkwk.

Lis, di duniamu yang baru besok selamat berkembang dan mengepakkan sayap ya Lis. Jangan lelah jadi orang baik. Jangan bosan kalau ada yang merasa dekat sama kamu padahal kamu gak ngapa-ngapain alias kamu merasa biasa aja. Jangan juga jadi pribadi yang tenggelam dalam overthinking yang kamu buat sendiri (((aku udah ketularan kamu loh soal overthinking, belum lama ini ada yg protes karena aku yang hanyut dan sendu sendiri dengan pikiran-pikiranku sendiri, -kamu tau siapa lah ya-))). Jangan lupa dan sedih kalau besok kita menjauh karena mungkin memang arah hidup yang sudah mulai berbeda.

Terakhir aku mau nulis kepada siapapun calonnya Lisa nanti. 
Kepada calon yang akan menemani Lisa sampai akhir. Biarkan dia berkembang jangan batasi dia. Biarkan dia menjadi dirinya sendiri selagi tidak menyimpang kaidah kehidupan. Bersamanya akan kamu temui banyak musik senam entah di pagi atau di sore hari. Urusan makanan jangan khawatir karena dia jago memasak, jadi pastikan saja kamu sanggup membelikannya apa saja yang ingin dia masak. Sayangi keempat orangtuanya seperti kamu menyayangi Lisa. Jangan pernah biarkan dia kalau dia meminta ingin sendiri dan mematikan lampu kamar, jangan pernah. Dia juga terkadang tipe yang mudah sakit kalau terkena hujan, jadi bersedialah bergantian merawatnya, menyediakan air hangat, vitamin dan makanan lainnya. Jadilah imam sebenar-benarnya imam. Dia memang kadang terlalu polos dan terlalu bangke, jadi aku rasa dia masih membutuhkan yang bisa membimbing, jangan lelah membimbingnya ya. Jangan lupa juga kalau kamu membelikannya heels entah semewah dan semahal apa berikan ia pijatan di malam hari apalagi kalau kamu yang  memintanya memakai heels itu. Percayalah, dia waktu wisudaan aja pernah memintaku tukaran sepatu karena gak kuat lama-lama pakai heels :( *mentang mentang cuma aku doang yg ukurannya sama kayak kamu ya, aku gak pernah pake heels jadi nekatin aja kan*
.
.
.
Dari 13513175 untuk 13513184.
Kamu tau kita berdua susah banget manis-manis, tapi semoga kenangan kita cukup manis untuk dikenang ya.

Komentar

Postingan Populer